Masalah pada suppositoria. , 2009). 1 Latar Belakang Bidang farmasi berada dalam lingkup dunia kesehatan yang berkaitan erat dengan produk dan pelayanan produk untuk kesehatan. Bagikan di LinkedIn, terbuka di jendela baru. dan efek yang ditimbulkan adalah efek sistemik atau lokal. Ditimbang bahan sesuai dengan perhitungan 5. Penyimpanan suppositoria dalam wadah tertutup baik dan di tempat yang sejuk pada suhu 5-15C agar suppositoria tidak menjadi lembek dan tidak bisa digunakan. Untuk menghindari massa yang hilang maka selalu dibuat berlebih. Sebaiknya suppositoria dalam beberapa menit melebur pada suhu tubuh atau melarut (persyaratan untuk kerja obat) 8. (Anonim, 2014). BISAKODIL - (2-Pyridylmethylene)di (phenyl acetate). 4 Cara Kerja 1. perbedaan bermakna (signifikan) antara suhu lebur dan waktu lebur suppositoria pada penambahan cera alba, 0%, 3%, 4% dan 5% pada tingkat kepercayaan 95%, kemudian hasil yang di peroleh pada formula 2 mendekati persyaratan farmasetik. Resep : 08 Sediaan : Suppositoria. sehari 0,5 mg. PEG 6000 2. Buka menu navigasi. Dalam dunia medis, obat yang dimasukkan ke dalam anus disebut sebagai obat supositoria. , 1987). SUPPOSITORIA. MUSTAINNA RAHMAN_70100120097. Jenis suppositoria ini cara penggunaannya dimasukkan ke dalam urethra (saluran kemih) pada pria dan wanita. Dibersihkan alat yang akan digunakan 3. Dilebur Cera flava diatas penangas air pada suhu 60C-64C. Apa fungsi NaOH dalam limbah tersebut?PEMBUATAN SEDIAAN OBAT DALAM BENTUK SUPPOSITORIA - Setelah mempelajari tentang pembuatan sediaan obat dalam bentuk suppositoria, peserta didik diharapkan mampu:. r. Tahap Persiapan 2. Pada hasil kelompok 4,. II. ichtammolum dalam supositoria dikerjakan seperti pada balsamum sebagian lemak coklat diganti dengan cera flava 5% agar supositoria tidak meenjadi lembek. Cera flava di masukkan ke dalam cawan porselin, di panaskan sampai larut. Bagikan dengan Email, membuka klien email. Untuk itu, bentuk juga sangat mendukung karena akan memberikan keyakinan pada pasien bahwa sediaa. Cera flava = 0,005× 10 = 0,05 g 3. RANCANGAN FORMULA Tiap 3 g mengandung Aspirin 21,66 % 5 % tokoferol 0,05 % Ol. 10. Salin Tautan. Semua komponen supositoria ditimbang. 950 g III. Deskripsi: supositaria. Dihitung sebanyak 3 suppositoria dengan berat @3 gram, basis hidrofob : a. f 2. 2009 ; 06(01) : 10. Jadi, suppositoria dapat didefinisikan sebagai suatu sediaan padat yang berbentuk torpedo yang biasanya digunakan melalui rectum dan dapat juga melalui lubang di area tubuh, sediaan ini ditujukan pada pasien yang mudah muntah, tidak sadar atau butuh penanganan cepat. 2. Tuang dalam pencetak supositoria yang sudah diolesi parafin liquid 11. Batch. Bahan pengawet. Cera Flava 5% Alfatokoferol 0,05% Oleum Cacao 76,17% da 3. Cara kerja 1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. c. Bagikan di LinkedIn, terbuka di jendela baru. 2,6g S. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik Khasiat : Analgetikum, Antipiretikum Ø Cera flava (FI Ed III : 140) Nama Resmi : CERA FLAVA Nama Lain : Malam kuning Rumus Molekul : C11H12C12N2O5 Berat. Dilelehkan cera alba pada suhu 60 derajat celcius kedalam hotplate 4. PEG 400 3. ed III, salep adalah sediaan semi padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Cera alba merupakan salah satu stiffening agent yang dapat digunakan dalam pembuatan krim. 3. Tidak mengiritasi dan menyenangkan pada saat digunakan. Memberi warna e. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. 6. Penambahan cera flava dapaat menaikkan daya serap lemak coklat terhadap air. SUPPOSITORIA. Faesol Amin, Ika Yuni Astuti, Indri Hapsari. Jumlah suppositoria yang akan dibuat sebanyak 30 buah dengan berat msing-masing 3 gram. Cara Kerja 2. ichtammolum dalam supositoria dikerjakan seperti pada balsamum sebagian lemak coklat diganti dengan cera flava 5% agar supositoria tidak meenjadi lembek. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sediaan suppositoria dari ekstrak terpurifikasi kulit daun lidah buaya (A. Dalam kosmetik propilenglikol berfungsi sebagai humektan (Barel,A. Ada sejumlah hal yang perlu Anda perhatikan supaya obat tersebut dapat bekerja secara maksimal. RANCANGAN FORMULA Tiap 3 g mengandung Aspirin 21,66 % Cera Flava 5 % tokoferol 0,05 % Ol. Ditimbang = 1,8 + 0,18 = 1,98 gram. 5. Umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Nenny Eryana, Nenny (2015) PENGARUH PENAMBAHAN CERA FLAVA TERHADAP SIFAT FISIK DAN KECEPATAN PELEPASAN OBAT PADA SUPPOSITORIA KETOROLAC TROMETHAMINE DENGAN BASIS OLEUM CACAO. PEG 400 dan PEG 4000 pada suppositoria mempunyai stabilitas fisik yang baik. Sediaan krim kombinasi dioleskan pada luka dan dikuantifikasi luas area luka menggunakan program Macbiophotonic Image J untuk memperoleh nilai Area Under Curve (AUC) dan dianalisis statistik menggunakan SPSS22. Menurut Xarp et al, 1980, suppositoria harus meleleh terlebuh dahulu dalam suhu badan kemudian obat akan terdispersi atau terlarut dalam basis suppositoria baru kemudian terjadi pelepasan obat. ichtammolum dalam supositoria dikerjakan seperti pada balsamum sebagian lemak coklat diganti dengan cera flava 5% agar supositoria tidak meenjadi lembek. lanolin. Cacao 76,17 %. 02 6 Natrium lauril sulfat - - - 2 7 Propil paraben 0. Dalam pembuatan supositoria, oleum cacao memiliki kelebihan dan. Dimasukkan cera flava kedalam wadah. Absorpsinya cepat. II. 2 Rancangan Formula Tiap suppositoria 2 g mengandung: Bisakodil 10 mg Cera flava 5% α tokoferol 0,05 % 5 Oleum cacao II. Tidak tengik karena oleum cacao tidak mempunyai ikatan rangkap. Pemerian : zat padat, coklat kekuningan, bau enak seperti madu, agak rapuh jika dingin, menjadi elastik jika hangat dan bekas patahan buram dan berbutirbutir 4. Ditimbang bisakodil 10 mg 3. ) EFFECT OF CERA ALBA ON PHYSICAL PROPERTIES OF LIP GLOSS ETHANOLIC EXTRACT OF KESUMBA KELING (Bixa orellana L) SEEDS Wiwin Anjari1, Wintari Taurina2, Nera umilia Purwanti3. Cera flava dianggap sebagai bahan yang tidak toksik dan tidak mengiritasi baik pada sediaan topikal maupun sediaan oral. suspending agent/pengental sediaan tersebut? c. b. 1. supp. Informasi Dokumen klik untuk memperluas informasi dokumen. menjadi 31C-34C. Dasar Teori Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dalam bentuk, yang diberikan melalui rectal,vaginal atau uretra (Anonim,1995 ). DOI: 10. 1 Alasan formulasi Supositoria adalah suatu bentuk sediaan pada yang. 6. suppositoria yang telah dibuat masih belum memenuhi syarat. Prosedur Pembuatan X. Oleum cacao 55% 55% 55% 40-96% Martindale xxx hal 1110 Basis suppositoria Cera alba Add 2g Add 2g Add 2g 52-55% FI IV hal 186 Pengeras basis suppositoria Metode. Cera Flava C. Sains Kes. Pasien selalu patuh dalam terapi obat hipertensi yang diberikan oleh dokter. Suppositoria dipakai untuk pengobatan lokal, baik dalam rektum maupun vagina atau urethra, seperti penyakit haemorroid / wasir / ambein dan infeksi lainnya. Scribd adalah situs bacaan dan penerbitan sosial terbesar di dunia. 100% (1) 100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara) 184 tayangan. Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan suppositoria dengan zat aktif yaitu. 6. Bentuk dan ukurannya harus sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam lubang atau celah yang diinginkan tanpa meninggalkan. Basis berminyak atau berlemak Basis yang paling sering digunakan adalah lemak coklat karena basis ini tidak toksik, lunak, tidak reaktif dan meleleh pada suhu tubuh. Reg : DKL 130800353 A1 No. 3 SUSPENSI. Bagikan dengan Email, membuka klien email. Pengawet c. Salah satu bentuk sediaan yang jarang dijumpai dipasaran yaitu sediaan suppositoria. 2 gram aminofilin sebagai zat aktif. Pelajari manfaat dan cara pakainya di sini. II. Dalam serangkaian bahan aktif pada suppositoria, terdapat ZnO yang merupakan serbuk higroskopik sehingga harus ditimbang dengan kaca arloji. Cacao 76,17 %. Namun suppositoria memiliki beberapa fungsi yang tidak dapat dimiliki oleh sediaan oral pada umumnya, seperti. Ditambahkan zat aktif hidrokortison dan diaduk. 1,5 dengan perhitungan 10 g - 0,875 g paracetamol x 1,5, sehingga basis yang. TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI CAIR DAN SEMIPADAT SEDIAAN FARMASI CAIR SUPPOSITORIA ANALGESIK. 1. id Change Language Ubah Bahasa. 4. cacao untuk 1 gr aminophylline = 0,86 ( IMO, Hal 161) untuk meningkatkan titik lebur, usul ditambah cera flava 5% aminophylline : 0,3 gr x 3 suppos = 0,9 berat suppos 3 suppos : 3 x 3 gr = 9 gr nilai tukar aminophylin : 0,86 x 0,9 = 0,774 basis suppos : 9 – 0,774. Adanya benda asing pada rektum akan mendorong eksitasi mekanik mukosa. Komponen suppo : 1. Adalah serbuk bersin yang penggunaannya dihisap melalui hidung, sehingga serbuk tersebut harus halus sekali. Pulvis Dentifricius. Cera flava yang ditambahkan tidak boleh lebih dari. p. Ditimbang oleum cacao diatas cawan porselin 4,57 g 4. Tujuan pemakaian dapat berefek lokal dan sistemik, jika supositoria diharapkan mempunyai efek kerja lokal misalnya obat ambein dan efek. 1 Paracetamol 125 mg 0,5 gram 2 Cera flava 5% 0,5 gram 3 Oleum cacao Ad 100% 11 gram IX. 2022. Beratnya 3 g (dewasa) dan 2 g (anak-anak) Tujuan memberikan obat dalam bentuk supositoria : Untuk efek local : - untuk menghilangkan rasa sakit & konstipasi (laksatif) - untuk mengatasi iritasi, gatal & radang pada wasir/ hemorrhoid. salililatZat Aktif 4,5 gr 3,15 g. Kelompok perlakuan salep fase minyak ekstrak ikan gabus yang memiliki efektivitas penyembuhan luka terbaik adalah konsentrasi cera flava 5% dengan persentase daya penyembuhan luka sebesar 97,018% dan nilai rata-rata AUC sebesar. Scribd adalah situs bacaan dan penerbitan sosial terbesar di dunia. 2013 R/ Hexamin 2 Vitamin C 0,5 Flavour qs. 7. Bahan dasar suppositoria yang umum digunakan adalah lemak coklat, gelatin tergliserinasi, minyak nabati terhidrogenasi, campuran polietilen glikol, dan esterasam lemak polietilen glikol. Scribd adalah situs bacaan dan penerbitan sosial terbesar di dunia. Jika. Kontraindikasi: gangguan fungsi hati berat, hipersensitivitas. Hal ini banyak ditunjukan dengan. LinkedIn. Bebas bau. Oleum cacao : 95% . 2) Ditimbang bahan povidon, PEG 400, dan PEG 6000 sesuai kebutuhan berdasarkan hasil perhitungan dan penimbangan formula. Evaluasi sediaan salep Pengamatan organoleptis: DilakukanPRAKTIKUM II. perlu diperhatikan bahwa oleum cacao sedikit menyerap air, maka dengan penambahan cera flava dapat juga menaikkan daya serap lemak coklat terhadap air. 1. Dimasukkan kedalam cetakan supositoria. PEG 400 3. Keuntungan suppositoria adalah sebagai berikut • dapat memberikan efek yang cepat untuk local dan sistemik, • dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung, • Bentuknya seperti torpedo menguntungkan karena suppositoria akan tertarik masuk dengan sendirinya bila bagian yang besar masuk melalui obat penutup dubur. FAJRIYANTI FITRIYANTI HUSEN RINA TIANA DEWI SUCI RAMADHANI LENI YULIA LESTARI MUHAMMAD FAHMI f FORMULA BISAKODIL l. kombinasi Cera flava dan Bentonit menghasilkan suppositoria dengan sifat fisik yang berbeda. air) harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, sebaiknya pada suhu dibawah 350 C°. Dasar Teori Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra. 177. Dalam analisis volumetri terdapat beberapa macam titrasi termasuk didalamnya tirasi bromometri dimana, tirasi Bromometri termasuk dalam bagian metode titrasi reduksi-osidasi. Cera flava = 0,005 10 = 0,05 g. Bagikan di LinkedIn, terbuka di jendela baru. Evaluasi Sediaan Disiapkan alat dan bahan Ditimbang Paracetamol sebanyak 0,5 gram, Cera flava sebanyak 0,5 gram, dan oleum cacao sebanyak 11 gram Lumpang dipanaskan Dimasukkan oleum cacao dan cera flava kedalam cawan pemanas kemudian leburkan didalam penangas Parcetamol digerus. Dibuat dalam bentuk suppositoria. 4 Cara Kerja 1. ) Urban) dengan basis oleum cacao (KTI) Tersimpan di: Main Author: Khusnulkhotimah: Format: Book: Bahasa: ind: Terbitan: Politeknik. 000 g = 168. 125 mg Acidum Boricum 360 mg Zincoxydum 360 mg Ultramarinum 3,4 mg Cera flava 100 mg Oleum cacao hingga 2,6 g. 3. Pada pembuatan karna menyusut pada eratnya maka untuk mengatasi itu. Dalam pembuatan suppositoria dengan basis oleum a. Bahan. LK Supositoria 218114039. Hasil uji titik lebur pada Tabel 4 menunjukkan bahwa penambahan cera alba dalam sediaan suppositoria dapat meningkatkan suhu lebur suppositoria dalam basis oleum cacao sehingga menghasilkan titik lebur dalam penelitian berkisar 35,4 -38,2°C.